<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (22/03/2025)</strong> - Kegiatan Sekaa Teruna Yowana Eka Dharma Banjar Kaja pada pembuatan ogoh-ogoh yang bertempat di Banjar Kaja pada Rabu (5/3). Dalam kegiatan ini turut hadir Ketua Sekaa Teruna Yowana Eka Dharma Banjar Kaja dan Wakil Sekaa Teruna Yowana Eka Dharma, serta seluruh Sekaa Truna Truni yang Banjar Kaja. Adapun tujuan dari kegiatan pembuatan ogoh-ogoh ini adalah untuk menciptakan ogoh-ogoh yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna dan nilai-nilai budaya. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat rasa cinta terhadap warisan budaya Bali, menciptakan semangat kompetisi yang sehat, dan mendorong munculnya inovasi baru dalam setiap karya yang dihasilkan.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">I Putu Yoga Suardana Putra salah satu anggota Sekaa Teruna Yowana Eka Dharma mengungkapkan bahwa filosofi ogoh-ogoh tahun ini yang diangkat oleh Sekaa Teruna Yowana Eka Dharma bertemakan Sang Kalikamaya. Filosofi di balik Sang Kalikamaya, yaitu menggambarkan Sang Hyang Durga, penghuni setra (kuburan) di Bali yang terkenal dengan ilmu hitam serta kemampuannya mengubah wujud. Ia juga dipercaya sebagai sosok yang akan menghukum manusia yang melakukan yadnya tanpa didasari rasa ikhlas dan kesucian. Proses pembuatan ogoh-ogoh ini dimulai sejak awal Januari hingga awal Maret, dengan total waktu pengerjaan sekitar dua setengah bulan. Menurutnya, antusiasme anggota Sekaa Teruna tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun banyak anggota yang masih sekolah atau bekerja, mereka tetap menyempatkan diri untuk berkontribusi dalam pembuatan ogoh-ogoh. <em><strong>"Saya berharap agar Sekaa Teruna Yowana Eka Dharma dapat terus berkembang di tahun-tahun mendatang dan juga berharap agar para pemuda serta pemudi lebih meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam pembuatan karya seni seperti ogoh-ogoh maupun kegiatan lain yang berkaitan dengan seka teruna,"</strong></em> tuturnya.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Gus Ade sebagai ketua mengungkapkan bahwa tema ogoh-ogoh tahun ini mengangkat kisah anak dari Dewi Durga dengan judul Sang Kalikamaya. Secara keseluruhan, proses pembuatannya berjalan lancar, meskipun terdapat sedikit kendala, terutama dalam mengejar waktu tenggat lomba di desa. Hal ini disebabkan oleh salah satu tukang lokal dari kalangan pemuda yang sempat jatuh sakit sehingga sedikit menghambat pengerjaan. Namun, sebagai ketua, Ia bersama rekan-rekannya tetap melanjutkan proses pembuatan ogoh-ogoh dengan berkonsultasi kepada arsitek mereka yang ada di banjar untuk memastikan kelancaran pekerjaan. Ia juga menyampaikan kesan bahwa perayaan caka tahun ini terasa sangat seru dan penuh kekompakan. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika lima orang yang sering mengerjakan ogoh-ogoh di banjar secara kebetulan jatuh sakit bersamaan, menunjukkan betapa eratnya kebersamaan mereka, bahkan dalam kondisi kurang sehat sekalipun. <em><strong>"Saya berpesan kepada seluruh pemuda di banjar agar terus meningkatkan kekompakan dan kebersamaan. Saya juga mengajak mereka yang jarang hadir untuk lebih sering berpartisipasi, karena setiap bantuan yang diberikan akan sangat mempercepat proses pembuatan ogoh-ogoh,"</strong></em> tutupnya.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-005).</strong></p>
Inovasi Melestarikan Tradisi, Sekaa Teruna Yowana Eka Dharma Aktif dalam Pembuatan Ogoh-ogoh di Banjar Kaja Dalung
22 Mar 2025